Ingin Terbitkan Buku?
Resume 10
2015-2016 juga merantau, ikut program pemerintah sebagai peserta SM-3T yang mendapat tempat tugas di Aceh Selatan, Seuneubok Alur buloh. Disana pun tidak juga pulang kampung saat moment lebaran tiba. Akhir tahun 2016 masa tugas selesai dan bisa pulang kampung bertemu orang tua. Februari 2017 pun sama, kembali merantau sebagai peserta PPG SM-3T yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang. Desember tahun 2017 mampu menyelesaikan studi PPG dengan membawa sertifikat. Kembali lagi ke kampung halaman.
Pertengahan tahun 2018 kembali Allah beri rezeki bekerja di Bukittinggi yang jauh dari rumah yang beralamatkan di Kabupaten Pesisir selatan, dengan nama kecil Kayu Sebatang, Kecamatan Ranah Pesisir. Hari-hari tetap dijalani jauh dari orang tua. Meski saya anak perempuan paling kecil, orang tua tak pernah membatasi dan menghalangi langkah kemanapun pergi, hanya saja harus tau bagaimana menjaga diri.
Tahun 2019 kembali Allah beri rezeki berkesempatan bekerja secara sah sebagai pegawai pemerintah di Kota Padang. Masih jauh juga dari orang tua. Namun semua tetap disyukuri. Akan tetapi, ada keunikan tersendiri hidup nomaden di beberapa kota/daerah, karena punya pengalaman tertentu dalam menghadapi tantangan hidup. Bertemu berbagai jenis sikap/karakter orang. Bertemu berbagai masalah yang harus mampu dihadapi sendiri. Merasakan kekhasan suatu daerah. Bahkan, menemukan keluarga baru yang sama baiknya dengan keluarga sendiri. Seperti pepatah klasik di Minangkabau: kalau buyuang pai ka lapau
balanak bali hiu bali, ikan panjang bali dahulu, kalau buyuang pai
marantau dunsanak cari ibu dicari, induak samang cari dahulu. Makna
pepatah ini adalah kalau seseorang pergi merantau cari ibu dan sanak
famili di rantau, tetapi yang lebih penting adalah induk semang cari
dahulu (bos). Biasanya induk semang ini adalah orang Minang juga yang
lebih dulu merantau. Induk semang ini juga kerap jadi orangtuanya di
rantau. Betapapun jauhnya rantau orang Minang, dan betapa pun kayanya di
perantauan, namanya kampung halaman tetap diingat juga. Pepatah Minang
mengatakan “satinggi tinggi tabang bangau, nan suruiknyo ka kubangan juo” . Artinya setinggi-tinggi terbang bangau, akan tetap kembali ke
kubangan. Namun, jika orang Minang tidak berhasil di rantau, mereka
tidak akan mau pulang ke kampung halamannya karena mereka harus sukses di rantau.
Akan tetapi semua itu, gelisah dan susahnya bertahan jadi anak rantau akan hilang dengan kata "pulang kampung". Karena sejauh apapun anak pergi, sesungguhnya keluarga adalah sebaik-baik tempat kembali, tempat pulangmu setelah rumah adalah Ibu yang selalu menyambut kedatanganmu dengan senyum bahagia.
Hari ini, kuselesaikan semua target dan kerjaan agar bisa menikmati libur Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tenang. Kembali menatap layar handphone, di sana sudah menunjukkan pukul 17. 46 WIB. Kembali gusar, karena sudah dari pukul 16.00 lampu mati dan batrai handphone mulai digaris merah. Tunggu dan semakin ditunggu akhirnya lampu ini menampakkan batang hidungnya pukul 21.30. Selama menunggu, terus berfikir bahwa pasti kelas menulis sudah dimulai. Aku pasti akan ketinggalan untuk yang kesekian kalinya dalam menyimak pemateri malam ini. Setelah kembali menatap layar handphone, benar adanya. Chatnya sudah puluhan memenuhi ruang diskusi malam ini.
Malam ini, sebagai narasumber adalah Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd, lahir di Jakarta, 30 Juni 1992 yang berprofesi sebagai guru SD di Jakarta.
Beliau merupakan salah satu pemateri berbakat dalam menulis. Yang sudah malang melintang dalam dunia bloger sejak tahun 2009 ketika blog pertamanya www.praszetyawan.com.Beliau ternyata alumni PGSD satu jurusan denganku tapi beda almamater.
Puluhan
tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak seperti Harian Kompas,
Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, Tabloid Bola, Harian
Bola, Tabloid Soccer, dan Majalah Hidup. Selain menulis di media cetak, tulisannya juga tertuang dalam berbagai media online dan karya buku. Beliau juga aktif dalam komunitas, salah satunya Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN), Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB), Gurusiana, PGRI Kecamatan Kemayoran, Blogger Jabodetabek, Blogger Energy, Warung Blogger, dan Bloggercrony. Beliau juga sebagai penanggungjawab pembuatan buku antologi. Wah keren sekali....
Awal mula beliau menulis sudah sejak ngeblog 2009, namun keinginan menulis buku baru muncul di akhir tahun 2013. Kepercayaan diri yang masih kurang, motivasi juga kurang tinggi sehingga buku beliau dapat terbit secara solo akhir januari 2020. Selamat Pak Brian
- Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
- Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan
Pembelajaran malam ini sangat menarik sekali, bahwa sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Kendalanya bagi secara pribadi adalah kemauan kita untuk mau, berbuat, dan berkarya. Tantangan terbesar agar terus mau belajar dan belajar dari orang-orang hebat dalam menulis salah satunya Pak Brian. Semoga bisa mengikuti jejak para senior untuk bisa menghasilkan buku pertama.
Kalimat bahagia malam ini, "usaha tak akan mengkhianati hasil, semakin dilatih semakin terbiasa, semakin biasa semakin bisa, dan semakin bisa akan semakin mudah, dengan semakin mudah maka akan semakin terbuka jalan mencetak karya dalam bermain irama kata."
Sahabat bloger, buang khilafnya ambil ilmunya, semoga bermanfaat.
Salam literasi
Semangat Bu!
BalasHapusTetao sm2 juga pak 💪
HapusResume yang lengkap, salam literasi dan tetap semangat
BalasHapusTerima kasih ibuk. Salan literasi. Sama2 tto smngt ya buuu
HapusTips yang luar biasa dari Pak Brian, dicantumkan di sini. Salah satunya paragraf jangan terlalu berisi banyak kalimat.
BalasHapusTapi, maaf, Bu, sekadar saran. Pada paragraf keempat, menurut saya panjang sekali. Itu bisa dipecah beberapa paragraf.
Itu saja Bu. Salam sukses ya!
Terima kasih pak rizky atas saran. Siap diperbaiki. 👌
HapusBetul Pak Rizky hehehe....
HapusSudah oke,,, lengkap,, sukses
BalasHapusTerima kasih pak. Siap semangat 😃
HapusMantaps , oke bgt
BalasHapusTerima kasih ibu 😊
Hapusresume yang lengkap
BalasHapusTerima kasih ibuk.. salam literasi 😊
HapusBagus bu resumnya
BalasHapusTerina kasih bu. Salam literasi
HapusResumenya bagus dan lengkap....selamat berlibur di kampumg halaman dan tetap.semangat menulis
BalasHapusTerima kasih bu. Selamat liburan juga.. salam literasi, tetap harus sama sama semangat😊
Hapusmantap deh tulisannya
BalasHapusTerima kasih ibuu😍
HapusBagus tulidannya
BalasHapusTerima kasih buu
HapusKeren
BalasHapusBahagianya, dikoment cakinin. Terima kasih pak
HapusBagus bu ada cerita pembuka sebelum masuk isi resume. Saya juga apresiasi karena ibu bisa memilah poin-poin penting yang menurut ibu perlu dimasukkan ke resume. Jadi isi materi yang masuk dalam resume adalah yang memang paling mengena buat ibu.
BalasHapussaya juga suka ada kalimat bahagia versi ibu sendiri.
Terima kasih pak brian atas bimbingannya. Semoga bisa menyusul seperti keberhasilan bapak 😊
HapusBanyak kosakata baru dari Minang nih. Semangat bu
BalasHapusTerima kasih pak. Sekalian pak belajar bahasa minangnya 😃
HapusMantaaap jd kenal juga dg kearifan lokal minang, tetao semangat bu...
BalasHapusTerima kasih ibuu 😍
HapusWaduh luar biasa....
BalasHapusSudah baca dan selalu hadir utk memberikan semangat :)
BalasHapusbagus dan mantap ayo saling kunjung ditunggu yaa....
BalasHapusTerima kasih bli. Siap semangat berkunjung
HapusMantap dan bagus
BalasHapusterima kasih ibuu. salam literasi
HapusResume yang panjang nan memikat
BalasHapusResumenya mantab, luar biasa ...
BalasHapusterma kasih pak
HapusResume yang lengkap... Semangat
BalasHapusterima kasih bu. salam semangat juga
HapusKeren bagy makasih ilmunya
BalasHapusterima kasih ibu.. salam literasi
HapusYa resume nya bagus. Dengan prolog yang mengena. Penulisan mengalir nyaman untuk dibaca
BalasHapusterima kasih pak. masih belajar pak. salam literasi
Hapus