Usir Malas dengan Niat, Paksa, dan Mau

Resume 8

 
        Gambar di atas merupakan sebuah artikel yang menguraikan kondisi sistem pendidikan yang terjadi selama pandemi dan upaya yang dilakukan selama pandemi oleh penulis hebat ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Beliau merupakan salah satu narasumber hebat dari kelas belajar menulis gelombang 16 pada malam ini.        
        Perempuan bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Dia putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD.Penulis pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini penulis bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, penulis juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, salah satu tim admin di website guru penggerak, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.
        Prestasi yang pernah diraih penulis adalah Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa tengah. 
      Karya yang sudah dibuat meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku yang kedua untuk seri ekoji academy "gamifikasi, belajar menyenangkan seasyik bermain game", naskah antologi bersama siswa " Belajar dari Covid-19 " dan tahap finishing naskah buku " Kiat praktis menulis modul berbasis riset " yang merupakan pengubahan tesis menjadi buku.  
        Sudah banyak karya beliau yang terbit. Selain buku, ada beberapa artikel yang juga terbit di media cetak. Beliau juga mengikuti kelas pelatihan menulis bersama Omjay dulu di gelombang 8 dan terus aktif berkarya. Berikut ini beberapa point yang bermanfaat sebagai acuan dalam menulis yang beliau paparkan.
 Kendala-kendala dalam menulis:
  • Kesibukan dalam pekerjaan yaitu sebagai guru
  • Malas dan jenuh 
  • Krisis ide
  • Perbendaharaan diksi/pilihan kata
  • Takut menulis karena takut salah
Adapun tips dalam mengatasi ala Bu Nora :
  •  Fokus dan jangan menunda pekerjaan
  • Jika jenuh maka refreshing. Bisa dengan nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yg membuat nyaman tetapi jangan biarkan keadaan ini berlarut2, cukup 1-2 hari untuk bersantai, lalu kembali on berkarya Karena setelahnya dapat dijadikan bahan tulisan atau muncul ide-ide menarik setelahnya. Jika pergi rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut (https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html, salah satu karya beliau setelah rekreasi patut di contoh). 
  • Jika sudah mentok kosa kata, baca artikel orang lain atau membaca novel. Karya apapun baca karena dengan banyak membaca akan memperkaya diksi kita.
  • Jika takut menulis, yakin diri dan gali motivasi dari perjalanan penulis-penulis hebat. Tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain cukup tulis hingga selesai. Jika sudah, baca berulang lalu lakukan editing sesuai kaidah.

Kiat-kiat menulis ala Bu Nora: 

NIAT 

Tanamkan niat untuk mau menulis. Tuliskan dan lengkapi dengan target-target tertentu agar niat dapat terlaksana dengan baik sebagai motivasi dalam berkarya.

PAKSA

Paksa merupakan kata frontal yang mampu digunakan untuk menciptakan hal-hal yang positif. Tanpa paksaan segala sesuatunya akan larut dalam kemalasan dan jurang keterlambatan. Kita harus memaksa diri untuk berkarya jika ingin melalukan perubahan baru dalam kehidupan kita. 

MAU 

Tanpa niat dan paksaan maka kata MAU tidak akan terwujud.Hal ini merupakan suatu rangkaian yang saling tak terpisahkan dalam melawan rasa malas dan kemauan untuk menghasilkan karya. 

FOKUS

Tulisan agar cepat berhasil maka harus fokus. Fokus pada tema yang akan ditulis, fokus pada niat dan keinginan kita. 

OUTLINE

Dalam penulisan buku yang terpenting adalah outline. Pertama tuliskan dulu outlinenya dengan menjawab pertanyaan 5 W + 1 H (what, why, who, where, when dan how) yang terkandung makna apa yang ditulis, mengapa bisa tulisan itu berarti, pentingnya, manfaat, tujuan, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana bisa berarti aplikasi, penerapan, bagaimana cara/model/metode dan lain sebagainya. Pastikan tulisan tetap dalam outline yang kita buat.


Kalimat bahagiaku inspirasi dari Bu Nora, "Hindari rasa malas dengan niat, paksa, mau, dan fokus dalam menulis. Suatu karya akan lahir dengan nakhoda yang pantang menyerah. Ciptakan karyamu, raih suksesmu, dan turunkan egomu dengan terus belajar". 

Sahabat bloger. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk berkarya dalam menulis bagi kita semua dan terutama bagi saya pribadi sebagai penulis pemula yang masih minim kosa kata dan membaca.

Salam literasi...


 

 

 

Komentar

  1. Kadang saya bingung mau komentar apa karena saya sendiri masih belajar, pokoknya keren sudah lancar membuat tulisan keren.salut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak... sama2 tetap dan terus belajar. Masih jauh itu pak dari kata keren. Hehe

      Hapus
  2. Enak dibaca Bu, karena isi paragrafnya tidak terlalu banyak. Terkesan ringan dan mudah dicerna. Ditunggu resume selanjutnya Bu!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah