Top Talk : Tips Belajar Menulis ala Bu Kanjeng
Resume 5
Narasumber : Ibu Sri Sugiastuti
Moderator : Ibu Aam Nurhasanah
Motivator : Om Jay
Tips Belajar Menulis ala Bu Kanjeng
Adapun Tips Menulis dari pemaparan bu Kanjeng malam ini terkait langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang penulis :
- Banyak membaca. Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita.
- Mencoba menulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis.
- Mengirimkan tulisan ke media cetak atau ke penerbit buku.
- Teruslah menulis Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.
- Buat kerangka tulisan (outline).
- Buat target/dead line
- Fokus menyelesaikan tulisan Anda
- Reward & punishment
- Memilih Judul Yang Menarik
- Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan
- Buat judul dengan kata yang mudah diingat.
- Buatlah judul yang membuat orang penasaran untuk membaca isinya.
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide:
- Bacalah sebanyak mungkin buku.
- Refreshing. Pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk menyegarkan otak Anda dari rutinitas.
- Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah.
- Cari referensi dari berbagai media.
- Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).
Bu Kanjeng juga memaparkan cara mengirim naskah ke penerbit dan hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:
- Siapkan naskah yang Rapi
- Pilih Penerbit yang sesuai dengan jenis naskah Anda.
- Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 10-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya.
- Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.
Ingin jadi penulis sukses setidaknya punya 2 pilihan: mau terus berjuang, atau berhenti. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti. Jadikan menulis sebagai kebutuhan bukan kewajiban. Menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup. Beristiqamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan menemui takdirnya. Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai.
Pengalaman belajar kelas online malam ini sangat luar biasa. Sengaja segala tips dari Bu Kanjeng tidak saya potong dan ditulis utuh di sini supaya bisa saya baca berulang kali sebagai pemula untuk terus berusaha belajar menulis. Kalimat menarik beliau saat memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan peserta adalah dalam menulis yang penting kita suka dulu, lalu jadikan gaya hidup, nanti kalau sudah terbiasa maka seperti ada yg kurang kalau belum nulis. Ini akan jadi salah satu motivasi dalam meng-upgrade diri untuk terus menulis.
Menulis ibarat kata dalam penyambung doa. Kenapa saya tuliskan demikian? Karena pengalaman yang pernah saya dapat dari seorang sahabat, ia berkata, "tulislah apa yang menjadi targetmu tahun ini dengan sangat yakin tanpa keraguan. Dan iringilah dengan doa dan usaha. Karena saya sudah lakukan. Alhamdulillah satu persatu list tersebut benar nyata adanya. Dan saya terkejut meski belum semua terwujud". Awalnya saya ragu dalam menuliskan target atau semacam resolusi awal tahun ini. Namun, setelah dicoba dan praktekan. Ini sudah Tahun ke-5 saya menulis rangkaian list resolusi awal tahun. Saya juga terkejut dengan beberapa keajaiban nyata bahwa beberapa list tersebut memang jadi kenyataan. Alhamdulillah satu persatu resolusi tersebut diijabah Allah. Jika resolusi tahun ini belum tercapai saya akan menuliskan kembali resolusi tersebut ditahun yang akan datang jika masih tetap diberi kesempatan. Dan mungkin menjadi penulis dan mencetak buku sendiri harus menjadi list yang akan saya tulis secara terus menerus disetiap tahunnya bahkan mungkin setiap bulan akan saya upgrade list tersebut. hehehe
Dan ini pernah juga dipraktekkan oleh salah seorang Widiaiswara dimana saya mengenyam pelatihan dasar pada suatu lembaga pemerintahan yaitu Bapak Des Indri Prihantony, ST, MPPM. Beliau juga sangat hebat dan inspiratif dalam bidang pendidikan.
Saat itu, untuk sekitar 40 orangan peserta yang mengikuti pelatihan, beliau bertanya, " siapa diantara peserta di sini yang pernah menuliskan rangkaian resolusinya dalam sebuah tulisan?" dengan malu-malu saya mengangkat tangan. Dan ternyata cuma saya seorang yang mengangkat tangan. Saya pun tercengang sekiranya juga punya teman yang melakukan hal yang sama. Beliau kemudian menyampaikan itu bagus dan menanyakan apa yang saya rasakan setelah menuliskan, saya menjawab,"sebagian resolusi tersebut jadi kenyataan pak." Tetaplah lakukan hal tersebut dan menyarankan peserta lain melakukan hal sama. Dan Tetap disiplin, kerja keras, mau belajar, tanggung jawab dan jujur ungkap beliau diakhir sesi pertemuan kami kala itu.
Semakin kesini saya semakin paham, bahwa keajaiban menulis itu sangat luar biasa. Semoga bisa terus belajar dan mengupgrade diri dalam menulis dan dalam hal-hal yang bermanfaat lainnya.
Sahabat bloger, semoga apa yang ditulis hari ini menjadi ilmu yang bermanfaat untuk pembaca dan penulis. salam literasi.
Cukup lengkap reaume yang dibuat
BalasHapusMantap sekali resumenya lengkap
BalasHapusterima kasih pak. salam literasi
HapusBismillah, izin, ikut berkomentar.
BalasHapusTulisan yang menarik karena menggabungkan antara cerpen dan opini. Berarti antara fiksi dan nonfiksi. Saya tidak mengatakan fiksi itu selalu khayalan ya, karena cerita memang bagian dari karya fiksi.
Pembaca dibuat mengenal dua sosok sekaligus, yaitu: narasumber dan si penulis sendiri. Ini yang jarang dimunculkan. Sebagai pembaca, saya jadi mengenal penulis sebagai orang yang selalu optimis karena punya kebiasaan menuliskan resolusi tahunan.
Hal itu memang tidak banyak dilakukan orang, karena sebagian besar memang menjalani hidup bagaikan air mengalir saja. Padahal, air mengalir itu juga ada polanya.
Memang sih, kita yang punya rencana bisa saja gagal atau tidak terwujud, apalagi yang tidak pernah bikin rencana. Ya 'kan?
Jelas tulisan yang memotivasi saya dan pembaca lainnya. Tetap sukses dan semangat ya!
terima kasih pak atas komentarnya. masih terus belajar pak. maklum masih pemula. semoga bisa belajar juga dari pak rizky. salam literasi
HapusResumenya sungguh luar biasa,,, banyak motivasi yg ditonjolkan,, teruslah berkarya,, sukses selalu
BalasHapusterima kasih pak. semoga kesuksesan juga selalu menyertai bapak. salam literasi
HapusMasyaAllah sangat menginspirasi, terimakasih telah berbagi ilmu👍👍
BalasHapussama-sama ibu, sama-sama belajar kita...
Hapusluar bias mantap bu
BalasHapusterima kasih ibu, salam litarasi
HapusResume yang lengkap dan mantap. Berhasil menyatukan pengalaman pribadi penulis dengan pembelajaran yang berlangsung. Di akhir tulisan sudah bisa menunjukkan hikmah bahwa kelas menulis bermanfaat bagi penulis. Saran saja, resume mendatang pengalaman pribadi yang dituliskan bisa diperdalam lagi terkait upaya bangkit dari kegagalan. Tabik.
BalasHapusterima kasih sudah mampir dan atas sarannya juga pak. semoga untuk ke depannya makin lebih baik lagi dan bisa belajar terus. salam literasi.
HapusSudut pandang penulisan yang berbeda. Memang terasa bedanya ...
BalasHapus