Jalan-jalan ke YPTD yuk!!!

 Resume 7

       

Pergi ke rimba jangan sendiri
Bahaya ada sarang penyamun
Senen semua menyibukkan diri
Tak ada waktu untuk melamun                     

        Sepenggal pantun di atas merupakan kalimat pembuka kelas menulis malam itu dari seorang narasumber yang sudah berkecimpung di dunia percetakan dan penghasil karya dalam menulis. Beliau adalah Bapak Haji Thamrin Dahlan, SKM, M.Si. Beliau adalah dosen Akper Polri, Publisher, penulis, dan telah menerbitkan 30 buku. Beliau menjabat sebagai ketua Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).

        YPTD bergerak di bidang sosial kemasyarakatan khususnya  bidang pendidikan.   YPTD fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber lisensi Barcode ISBN Perpustakaan Nasional Tanpa  Biaya. Kegiatan ini dilakukan mengingat selama ini para penulis terkendala dalam menerbitkan buku karena tidak diterima oleh Penerbit Major (besar)  sedangkan Naskah Buku sudah tersedia.  Disamping itu keinginan menerbitkan buku secara indie (pribadi) melalui perusahaan jasa penerbit  memerlukan biaya yang cukup besar.     

        Oleh karena itu  YPTD bertekad membantu para penulis memiliki master buku sebagai Mahkota  seorang Jurnalis.  Sejak kegiatan di canangkan  pada tanggal 19 Agustus 2020 YPTD telah membantu menerbitkan 36 Buku para penulis.   Tentu saja  kegiatan ini merupakan bagian tak terpisahkan  turut serta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

      Bapak Thamrin sosok yang objektif dalam menulis dan tidak mementingkan soal komersial. Menulis harus adanya nilai edukasi yang harus disampaikan kepada pembaca.

      Beliau menceritakan kendala yang kita alami ketika akan menerbitkan Buku karena posisi sebagai penulis pemula (belum terkenal) yaitu penerbit besar (major) belum berkenan menerima naskah buku.

      Beliau menceritakan YPTD terbentuk 29 Juli 2019 berdasarkan Akta Notaris dan SK Kemenkumham. YPTD sebagai Penerbit mendapat kewenangan dari Perpustakaan nasional untuk mengusulkan ISBN buku yang akan diterbitkan. Berdasarkan kewenangan itu saya kini bisa menerbitkan buku secara indie (pribadi) buku lebih mudah dan cepat ditrerbitkan hingga sampai 30 buku. Sejak launching Terbitkan buku gratis ber ISBN 19 Agustus 2020 sudah 36 buku diterbitkan YPTD.

Program menerbitkan buku di YPTD ada 3:

  1. Program A : Penulis telah mempunyai naskah buku segera  kirim ke email thamrindahlan@gmail.com
  2. Program B : YPTD menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
  3. Program C : Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD

Proses  Penerbitan Buku :

1.      YPTD menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar.

Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD

a.       Ukuran A5

b.      Font 12

c.       Margin 1.5/1/1/1

d.      Huruf Times News Roman

e.       Spasi 1.5

f.       Ketebalan 150 – 200 Halaman

2.      Tahapan selanjutnya setelah naskah memenuhi standard baku, Admin YPTD setiap hari Senin mengajukan permohonan Lisensi Barcode ISBN (International Standard Book Number) ke Perpustakaan Nasional.

3.      Setelah Barcode ISBN di keluarkan Perpustakaan Nasional,  Admin meng - informasi kan kepada para penulis melalui  WA Group terbitkanbukugratis agar para penulis melakukan editing atau persiapan buku sebelum naik cetak.

4.      Admin YPTD menyiapkan Kata Pengantar Penerbit, Halaman Judul dan Nomor Urut terbit serta Barcode ISBN.

5.      Penulis memasukkan point (4) kedalam buku yang akan diterbitkan.

6.      Selanjutnya setiap hari Rabu 2 (dua) pekan sekali Admin YPTD mencetak buku. Seluruh biaya cetak ditanggung YPTD.  Rata rata biaya cetak buku Rp 250.000 (duaratus lima puluh ribu rupiah) per judul. Buku dicetak  di Buring Digital Print Jalan Magonda Raya 393 Pondok Cina Depok.

7.      Setiap Judul Buku dicetak 5 buah dengan aturan distribusi

a.       2 buku untuk Perpustakaan Nasional

b.      1 buku untuk Penulis berikut soft copy (flash disk)

c.       1 buku untuk Penyandang Dana

d.      1 buku untuk YPTD

8.      Buku untuk Penulis berserta soft copy dikirim by logistic transportation.  Secara resmi seorang Penulis memiliki Mahkota ketika telah memiliki Buku Perdana. Seandainya  ingin memperbanyak buku untuk dipromosikan kemudian dijual atau untuk hadiah Penulis bisa mencetak Buku secara mandiri menggunakan soft copy di percetakan mana saja.

9.      Buku buku untuk Sponsor akan dikirimkan ke alamat by Go Send sesuai  jumlah buku ke alamat Penyandang Dana berserta ucapan terima kasih telah mendukung Gerakan Menrbitkan Buku ber ISBN Tanpa Biaya.

10.  Setiap hari Rabu 2 bulan sekali YPTD menyerahkan secara langsung Buku Buku yang telah diterbitkan ke Perpustakaan Nasional sesuai Regulasi ISBN.  Buku buku para penulis menjadi milik dan koleksi Negara tersimpan abadi di Perpustakaan Nasional

11.  2 Pekan sekali YPTD minimal mencetak 10 buku sehingga target  menerbitkan 200 buah buku selama satu tahun sampai 29 Juli 2021 tercapai.

            Berikut ini beberapa point penting sebagai catatan dari Pak Thamrin Dahlan:

  • Resep menulis satu hari minimal satu artikel adalah niat berbagi.  Inspirasi tak pernah terputus ketika kepekaan naluri menulis sudah melekat pada diri.  Semua yang menghampiri dan terjadi disekitar kita adalah materi tulisan
  • YPTD  memiliki prinsip semua bahwa tulisan adalah bagus selama bukan plagiat dan hoaks.  Tujuan utama adalah bagaimana meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Literasi Indonesia
  • Learning by doing, Belajar dan belajar.
  • Motto saya menulis 3 Pena yaitu Penasehat, Penakawan dan Penasaran. Menulis untuk berbagi kebaikan.  Metode yang saya gunakan ketika menulis ialah " sekali duduk jadi"   artinya jangan pernahi meninggalkan artikel yang sedang digarap. Selesaikan kemudian posting.  Posting ke soail media dan seketika tulisan  memiliki Roh.  Roh itu membuktikan tulisan hidup ketika dibaca apalagi dikomentari.  
  • Menulis adalah proses sederhana memindahkan apa-apa yang kita katakan ke laptop atau pc bahkan hp.  
  • Perlu keinginan kuat untuk menerbitkan buku
  • Buku adalah Mahkota seorang Penulis. Secerdas dan sepintar apapun seseorang apabila belum menulis apalagi menerbitkan buku maka ilmunya akan hilang sia sia.
  • Menerbitkan buku muara dari menulis.  Kehadiran penulis abadi sepanjang masa ketika Bukunya menjadi asset Negara tersimpan di Perpustakaan Nasional.

            Pak Tahmrin Dahlan menutup dengan kalimat bahagia yang sangat saya sukai, "Pengabdian Ikhlas Tak Perlu Tanda Jasa Bersebab Tidak ada jasa yang paling tinggi dan layak untuk sorang guru ketika  anak didik menjadi Presiden". 

            Belajar menulis malam ini, memberikan inspirasi tentang banyak hal, bahwa usia bukan kendala kita untuk tetap berkarya. Usia bukan kendala untuk kita tetap menebar kebaikan. Usia bukan kendala untuk kita tetap melakukan apa yang kita sukai. Dan usia bukan kendala untuk kita tetap aktif dan inovatif untuk meninggalkan sebuah kenang-kenangan di masa mendatang agar bisa dikenang bahwa kita pernah menebar kata-kata bermakna walau hanya sekumpulan kata biasa tanpa populer di masanya. Setidaknya, lakukan itu untuk mengenang karyamu sendiri bahwa kamu pernah menulis. Dan itu tercipta dalam sebuah buku. 

Sejatinya Buku adalah Mahkota seorang Penulis

Jalan -jalan ke Kota Padang

Minum es centol dan durian ketan

Jangan lupa tulis apa yang kau senang

Masuk ke blog dan penerbitan

Sahabat bloger, semoga tulisan bermanfaat dan menginspirasi. Salam literasi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah