Ku ingin dalam DekapMu

 Tepat 1 minggu...

Kau tau, seberapa banyak sesal kuhabiskan di sini. seberapa banyak makian ku lontarkan di sini. dan seberapa banyak keluhan yang ku tamparkan di sini. namuan sudah berapa banyak pula sabar ku tumpuk disini menjadi gudang harap, agar doa-doa ini terjawab dalam melepaskan penolakan batin yang ingin berujung usai.

Tapi, KehendakMu bukanlah kapasitasku untuk mengatur. rencanaMu bukanlah inginku yang harus ku tolak. takdirMu adalah syukurku yang harus ku tempa jadi roda kebaikan disetiap sudut pijakan yang tak bertepi. 

aku tak ingin menjadi tirai dalam keburukan orang lain, tak ingin menjadi penumpuk harapan yang tak pasti, tak ingin menjadi lemah dalam makian yang pantas ku teriaki, tak ingin terkungkung dalam skenario mimpi, tak ingin menjadi sosok manipulasi dalam imajinasi wayang yang orang lain ciptakan, namun aku ingin menjadi idealis dengan versiku sendiri tanpa menuangkan keburukan untuk orang lain.

 bagaikan cermin, aku ingin menata diriku, bukan memaki mereka, aku ingin melihat cela kurang dalam sikapku, bukan mengomentari mereka, aku malu pada diriku diantara pantauanNya yang tak berkedip barang sepersekian detik, dan aku sangat-sangat perlu menyadari itu.  

Ku maki keluh ini, agar ia tak pernah muncul dalam ingatan barang sedetik. ku tepis lelah ini menjadi semangat yang terus mengudara. meski didetik itu aku menghujat, aku berteriak, aku tak sanggup, aku merasa ini tak adil, tapi percayalah, dalam setiap helaan nafas dan nikmat indah yang kuterima. tak barang sedetikpun aku lewatkan untuk slalu memuji kebesaranMu dalam menghadirkan segala bentuk tanjakan yang kulalui. sgala bentuk rezki yang aku terima. sgala bentuk hidayah tuk mengetuk waktu kelalaian yang ku lakukan. sgala bentuk syukurku yang masih kurang. sgala bentuk perbuatan baikku yang masih kutabung, dan sgala bentuk kekurangan-kekurangan ku yang harus ku genapkan dalam sujud syukur disetiap detik helaan nafasku, yang tak seharusnya putus dalam memuji dan menyebut asma Mu. 

bahwa aku bersyukur jadi diriku sendiri. bahwa aku bersyukur atas nikmat yg tlah ku terima. bahwa aku bersyukur atas kebaikan-kebaikan insanMu kala Kau kirimkan mereka untuk membantuku. tak ada yg perlu disesalkan, yg perlu diperbaiki adalah jangan mengejar neraka sementara Dia juga menciptakan surga untuk kau pilih. jangan sia-siakan selagi kamu masih punya pilihan untuk menabung meraih berlian yang Dia ciptakan. Jangan lengah

senja mengulang senja.. aku berharap, ini tak berlalu dengan kelelahan semata. setiap egois yang ku ciptakan, meski masih banyak idealis mereka yang tak sepaham denganku, masih banyak anarkis mereka dalam radikal yang kuciptakan, masih banyak intoleran yang kutemui, masih banyak pikiran-pikiran sempit yang terkadang mencipta benteng keegoisan yang mereka bentuk dengan menampilkan keahlian yang kurasa itu terlihat sangat bullshit, jika itu mengatasnamakan kepentingan bersama. bahkan, diriku pun terkadang silap dalam egois yang tak terarah.

keluhku mungkin demikian, semakin banyak kutemui sosok-sosok untuk mencipta value bagi diri, semakin aku tau, dunia itu tak semata-mata tentang aku,kamu, kita,keluarga, dan sekitar. dunia itu tentang aku, semesta, dan Dia dengan segala nilai kebaikan didalamnya.

tak sejenak ku berfikir, dalam lelah ku mengeluh, dalam tangisku yang kian sunyi, dalam raunganku yang kian melemah, aku tersadar. bahwa semuanya tak ada yang benar-benar berkepanjangan. ia lelah yang berjeda, ia tangis yang akan reda, ia auman yang akan bungkam, ia sesak yang akan lapang. aku hanya perlu berfikir,bagaimana untuk tidak egois, bagaimana untuk tidak menyerah, bagaimana untuk menang melawan sgala kelemahan menjadi kekuatan yang tak terkalahkan oleh pengalaman yang tak menjadikanmu pusat makian untuk orang lain, dan dirimu sendiri. berusahalah menghargai sgala apa yang sudah kamu raih, dan berusahalah mencintai dirimu sebelum kau mencintai sekelilingmu.  

selamat bermalam minggu

di 3 Oktober tahun ini, 2020....

 ini malam mingguku, bagaimana denganmu?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah