Rahasia Sukses Menulis di Koran atau Majalah



 Resume 9


       Ada banyak yang mampu kita tulis dan uraikan dalam tatanan kata indah dalam suatu karya. Ada banyak kendala juga yang harus dilalui dalam mewujudkannya. Tak ada kata instan dalam sebuah karya, ia butuh proses yang tak mudah. Salah satunya, mulailah dari hal kecil yang kamu ketahui yang ada di sekitarmu, kembangkan jadi tulisan-tulisan pendek yang menarik. 

        Malas adalah bentuk penolakan diri untuk melakukan sesuatu. Hal ini merupakan tantangan terbesar saya secara pribadi dalam memulai aktivitas. Ketika nyaman akan suatu hal, maka akan malas untuk berpindah dan bertindak kepada hal lainnya. Hal ini pun pernah di bahas oleh narasumber belajar menulis sebelumnya, Bu Nora. Benar adanya, menaklukan rasa malas perlu niat yang kuat yang ada dalam diri untuk melakukan perubahan dalam hidup. 

            Malam ini, saya kumpulkan kembali niat dan fokus awal. Mengingat masa-masa menyenangkan akan suatu hal yang pernah diraih, setelah menikmati berbagai kendala. Saya baca satu per satu rangkaian chat yang ada di WAG belajar menulis gelombang 16. Semakin lama saya semakin menikmati. Dan semakin tertampar sendiri, bahwa segala sesuatu yang hebat itu tak dihasilkan dari perjuangan yang sebentar. Bahkan, iri dengan narasumber yang tanpa patah arang untuk terus menulis yang terkadang tak lagi diusia yang muda, namun tetap produktif dan menghasilkan berbagai buku-buku yang diminati banyak pembaca. 

            Semakin lama, semakin sadar dan kembali termotivasi untuk terus memperjuangkan ide yang terbatas, untuk terus dikembangkan menjadi hal yang bisa dirangkai, setidaknya bermanfaat untuk diri sendiri. ;Niatkan dan jadikan bahan curhat ketika dihadapi oleh masalah atau aktivitas tertentu yang mungkin mampu dituangkan ke dalam tulisan, sehingga sedikit mengurangi beban fikiran. Seperti yang disarankan Pak Haji Encon Rahman bahwa, mulai menulis dari hal-hal kecil dan lingkup sederhana yang ada di sekitar kita jangan hal-hal yang berat dulu.

               Pemaparan kelas menulis malam ini bertemakan, "teknik dan cara agar tulisan kita bisa dimuat di koran-koran atau majalah" oleh Bapak Haji Encon Rahman.

Kronologi Pak Haji Encon tertarik  menulis artikel atau tulisan-tulisan yang dimuat di koran/majalah

Bapak yang sudah memuat sekitar 500 artikel lebih di koran/majalah baik tingkat media lokal atau nasional ini merupakan juara tingkat nasional guru berprestasi. Beliau juga guru sebagai penerima penghargaan internasional dari Thailand tahun 2017 mewakili bangsa Indonesia.

Pak Encon awal tertarik menulis, khususnya di koran dan majalah karena beliau senang membaca koran/majalah. Masa SMP suka menulis dan tulisan itu dipajang di mading sekolah. Beliau merupakan alumni SPG tahun 1991. Disinilah bakat menulis beliau semakin berkembang. Menulis artikel, cerpen, sajak-sajak kecil, dan kartun. Tulisan tersebut dipajang di mading sekolah dan dibaca oleh teman-teman yang menjadi kebanggaan tersendiri, sebagai apresiasi dari teman-temannya tersebut. Ada seorang guru, Pak haji Entis yang mengetahui bakat beliau, maka beliau disarankan untuk memuat tulisan di tabloid atau koran. Beliau mengirimkan tulisan-tulisan sederhana, seperti gambar kartun, humor-humor, dan hal-hal ringan lainnya yang akhirnya diterbitkan oleh media lokal bernama tabloid mitra desa. Sudah lebih 150 kartun yang sudah dimuat dimajalah lokal dan nasional. Terus berkembang, kemudian beliau menulis sajak, cerpen yang kemudian masih beliau simpan rapi sebagai dokumentasi. Tak hanya tulisan itu di muat, namun beliau juga mendapat honor yang lumayan yang beliau jadikan bekal untuk bisa mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Bandung. Adanya honor merupakan salah hal yang memotivasi kita dalam menulis, selain tulisan kita dibaca oleh pembaca.

Semasa kuliah di Bandung, beliau mengambil jurusan Bahasa Indonesia FKIP di salah satu kampus swasta (UNPAS) agar bakat semakin berkembang dan mengetahui dasar-dasar dalam menulis yang sesuai sistem kebahasaan. Beliau juga tetap produktif menghasilkan karya dan memuat tulisan-tulisannya ke berbagai media lokal di sana, hingga merambah media nasional untuk membuat cerita anak yang dimuat setiap minggunya di media harian umum pikiran rakyat. Mendapat honor yang sangat lumayan, sehingga bisa membiayai kuliah sendiri dan biaya hidup selama perkuliahan. Beliau juga mengirimkan tulisannya ke harian umum Bandung Post, tabloid hikmah, dan beberapa tabloid yang ada di Bandung.

Tidak hanya sampai disitu, untuk tetap mengembangkan kemampuan menulis, beliau juga ikut tergabung dalam komunitas Balai Jurnalistik ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Bandung. Beliau belajar bagaimana membuat artikel yg baik, cerpen yang baik, dan jenis-jenis tulisan yang dibutuhkan di koran itu seperti apa guna menambah kemampuan secara ilmu, kemampuan secara teknik dan semangat untuk terus menulis. Dengan menulis beliau mampu menyelesaikan solusi secara finansial dan akademisnya.

Hal terpenting dalam memuat artikel di koran/majalah bagi penulis pemula ala Pak Haji Encon

  1. Rajin baca koran/majalah
  2. Jangan kirim tulisan  ke media nasional dahulu, namun kirimlah ke media lokal yang ada di sekitar kita
  3. Istikhomah/fokus dalam menulis. Seringlah menulis dan sering kirim tulisan ke media-media. Jangan sampai patah arang ketika tulisan kita tidak dimuat.
  4. Membuat kliping/tematik karya-karya orang lain terkait tema tertentu yg dikemas dan dikembangkan jadi tulisan yang baru versi kita.
  5. Harus mengetahui teknik menulis di koran terkait konsep apa yang diinginkan koran tersebut.
  6. Mencari komunitas menulis sehingga kita termotivasi untuk menulis dan terus berkarya secara produktif.
  7. Tahan banting, jika tulisan kita belum dimuat disuatu media teruslah menulis dan lakukan instropeksi diri. Mungkin tulisan kita tak sesuai harapan redaksi, tema yang diusung tka mewakili minat pembaca, atau ide kita didahului oleh penulis lain.
  8. Ada tujuan, target, niatkan karena Allah dan sebagai amal jariah.

Pak Haji Encon juga membuka program bimbingan menulis artikel koran dan majalah untuk membantu rekan-rekan yang berminat menulis artikel di koran dan majalah. belajar teknik-teknik dasar agar tulisan kita bisa dimuat di koran atau majalah. Adapun materi bimtek menulis artikel populer untuk surat kabar dan majalah agar bisa dimuat:
🌹Panduan menulis artikel, Perkenalan, Materi awal pengertian artikel dan media massa

🌹Bagaimana cara menulis judul artikel yang menarik? Bagaimana syarat dan ketentuan penulisan judul artikel untuk koran dan majalah?

🌹Bagaimana Anatomi tulisan artikel dan jenis-jenis artikel untuk surat kabar dan majalah

🌹Apa saja sifat tulisan artikel yang dibutuhkan surat kabar dan majalah?

🌹Bagaimana caranya menggali ide tulisan artikel?  Bagaimana cara menguji ide untuk tulisan artikel agar dimuat pada koran dan majalah?

🌹Bagaimana cara mengumpulkan referensi untuk artikel? Bagaimana cara mulai menulis artikel untuk koran dan majalah?

🌹Bagaimana kiat praktis menulis intro artikel agar menarik? Bagaimana cara mengirim tulisan artikel ke koran dan majalah agar dimuat?

🌹bagaimana tata krama cara mengirim artikel pada koran dan surat kabar? apa saja identitas yang harus kita siapkan pada saat kita mengirim tulisan artikel pada koran dan majalah?

🌹Berapa jumlah kata dalam artikel untuk koran dan majalah agar dimuat. Bagaimana caranya mengambil honor tulisan yang sudah dimuat di koran dan majalah?

🌹Bagaimana caranya mengetahui tulisan artikel kita dimuat atau tidak pada koran dan majalah? Bagaimana etika mengirim artikel kepada tiga media yang sejenis?

🌹Bagaimana kiatnya agar artikel yang kita kirim selalu dimuat oleh redaksi surat kabar dan majalah?

🌹Bagaimana caranya mengajukan artikel untuk angka kredit atau kenaikan tingkat. Daftar alamat dan email surat kabar lokal dan nasional.

🌹Praktik cara menulis artikel, bimbingan, revisi dan saran-saran cara menulis artikel yang layak muat untuk surat kabar dan majalah

 🌹Bimtek berakhir

Kutipan akhir beliau tentang menulis yaitu jika ingin menulis, niatkan karena allah dan jadikan salah satu amal jariah yang bisa kita petik kelak meski usia kita tak sekekal tulisan/karya tersebut. Seperti Buya Hamka yang karyanya lebih lama dari usianya, sastrawan asal Agam, Sumatera Barat ini. 

Saya sebagai orang minang, sangat bangga akan karya-karya Buya Hamka. Patut diteladani dan dijadikan sebagai inspirasi dalam berkarya serta dalam berbagai hal yang beliau contohkan semasa hidupnya. Beliau seorang wartawan, penulis, pengajar, sastrawan, sekaligus ulama dengan karya-karya hebatnya. Beliau menyampaikan konsep atau sebuah tulisan tak hanya dari ruang kosong pikirannya sendiri namun dari kepingan-kepingan pemikiran orang lain terlebih orang-orang yang berilmu. juga Tak hanya berkontribusi dalam dunia sastra beliau juga banyak memberikan kemajuan untuk bangsa Indonesia diberbagai bidang pemerintahan.

Mengenal Buya Hamka sebagai penulis, sastrawan, mufasir, sekaligus ulama merupakan sematan yang lengkap kepada beliau atas karya-karyanya. Bahwa beliau bukan hanya ulama yang bertabligh, tapi juga menggoreskan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan nasihatnya dalam karya-karya tulisnya. See - https://ibtimes.id/buya-hamka-menulis-berarti-menggubah-untuk-mengubah/
sebagai penulis, sastrawan, mufasir, sekaligus ulama merupakan sematan yang lengkap kepada beliau atas karya-karyanya. Bahwa beliau bukan hanya ulama yang bertabligh, tapi juga menggoreskan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan nasihatnya dalam karya-karya tulisnya.. See - https://ibtimes.id/buya-hamka-menulis-berarti-menggubah-untuk-mengubah/
sebagai penulis, sastrawan, mufasir, sekaligus ulama merupakan sematan yang lengkap kepada beliau atas karya-karyanya. Bahwa beliau bukan hanya ulama yang bertabligh, tapi juga menggoreskan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan nasihatnya dalam karya-karya tulisnya.. See - https://ibtimes.id/buya-hamka-menulis-berarti-menggubah-untuk-mengubah/
sebagai penulis, sastrawan, mufasir, sekaligus ulama merupakan sematan yang lengkap kepada beliau atas karya-karyanya. Bahwa beliau bukan hanya ulama yang bertabligh, tapi juga menggoreskan kedalaman ilmu dan kebijaksanaan nasihatnya dalam karya-karya tulisnya.. See - https://ibtimes.id/buya-hamka-menulis-berarti-menggubah-untuk-mengubah/

Kalimat bahagia dari Buya Hamka, sastrawan asal minang ini sebagai penutup pembelajaran menulis malam ini, "salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."

Menurut Buya Hamka dalam hidup tidak ada tempat untuk seorang pemalas. Jangan pernah mau diperbudak dengan kemalasan. Produktiflah dalam hidupmu, ciptakan hal-hal bermanfaat yang tak hanya jadi karya namun jadi amal ibadah. Jangan pernah bosan dan berhenti menulis. Motivasi dan tantangan terbesar yang harus ditaklukan. 

sahabat bloger, semoga bermanfaat. Salam literasi. 

Komentar

  1. Asyiik keren eui, super lengkap dan penuh makna

    BalasHapus
  2. Lengkap bngt resumenya, sukses ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih. salam sukses juga buat ibu tini..

      Hapus
  3. Saya sangat suka intro nya..menarik..ngalir
    .enak di baca
    Good job

    BalasHapus
  4. Komplit paparan nya 👍 maaf kalau memungkinkan isi paragraf jangan terlalu padat. kalimat nya👋🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah