Mengenal penerbit yang menjadi sasaran penulis

 Resume 14


 


Azan magrib mulai berkumandang dengan syahdunya, Di sudut komplek, berdiri dengan megah rumahNya, memberikan peluang setiap hambaNya untuk kembali mengutamakan hidupnya untuk ibadah. Suasana komplek terlihat sepi, ini waktu dimana setiap insan mulai sibuk dengan aktivitasnya menuju istirahat, setelah berlelah-lelah mengais berkah di siang harinya.

Aku, sama. Melakukan aktivitas magrib seperti biasa tanpa harus melalaikan waktu yang kian terasa semakin singkat. Masih sibuk dengan berbagai aktivitas yang rutin, hingga kembali terdengar suara azan isya. Tanpa fikir panjang, kembali ku lirik jam mala mini, ternyata sudah menunjukkan pukul 19.16. kembali, waktu ini sungguh cepat berlalu. Kuselesaikan tugas sebagai hamba. Kubuka laptop malam ini, kembali berdenting notifikasi grup WA belajar menulis. Karena grup ini yang menjadi perhatian utama 1 bulan terakhir ini. Terkadang disiplin waktu dalam mengikuti namun terkadang sering lalai juga karena kondisi kegiatan yang sering berdempet dengan tugas sekolah.

Malam ini masih dengan moderator favorite grup ini, Bu Aam membuka sesi pembelajaran dengan sangat antusias. Narasumber hebatnya yaitu Mas Edi S. Mulyanta. Beliau adalah Manajer Operasional Penerbit Andi. Beliau sudah hampir 20 tahun mengelola penerbitan. Sudah banyak menghasilkan karya dalam bentuk buku-buku yang sesuai dengan bidang yang beliau geluti. Memiliki jenjang karir yang sangat luarbiasa di dunia penerbitan. Sukses terus ya Pak.

Pak Edi bertugas mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu. Kemudian dipetakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume kita temukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.

Dalam hal ini, penulis terkadang memiliki insting yang baik dalam hal mengamati minat pembaca. Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan.

Antara penulis dengan penerbit harus ada kolaborasi yang baik. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara penulis dan penerbit adalah sebagai berikut:

1.      Adanya komunikasi yang baik antara penerbit dan penulis dalam menjalin kerjasama yang baik untuk menerbitkan buku yang mampu disukai pasar saat ini. Karena penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.

2.      Adanya media penyampai antara penulis dan penerbit agar mengetahui maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

 

Penerbit yang tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional. IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

Sebagai calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Calon penulis dapat membagi penerbit dalam istilah penerbit mayor dan penerbit minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit.

Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, untuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat dikirimkan ke e-mail penerbit-penerbit yang menjadi sasaran. Isi Proposal dapat meliputi:

1.       Judul utama buku

2.      Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema). Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan.

3.      Outline lengkap naskah dalam bentuk bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.      Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5.      Tulislah Curiculum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran di bidang apa, atau menonjol di bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

6.      Bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian penulis. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) yang penulis pilih, dan gaya penyampaiannya.

7.      Kirimkan tulisan tersebut ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit.

8.      Check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Sebaiknya, jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

9.      Membuat resume, abstract, atau calon sinopsi buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai dengan detail materi.

10.  Setelah buku diterima, carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dan lain-lain yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

 

Berdasarkan penjabaran Pak Edi malam ini yang sudah dirangkum di atas, saya mencoba menanyakan terkait pertanyaan yang mengganjal selama mengikuti kelas belajar menulis ini. Apa iya saya bisa menerbitkan sebuah karya/buku? apa iya seorang pemula seperti saya bisa merangkai kata-kata menarik yang akan mampu dibaca oleh pembaca? Serasa itu semua mustahil untuk dilakukan, karena kurang percaya diri akan tulisan sendiri. Saya selalu memperhatikan ltulisan rekan-rekan sesame gelombang 16, sangatlah luarbiasa kerennya dalam menulis dan memainkan kata menjadi sebuah resume yang menarik, adarasa minder. Maka, saya memberanikan diri bertanya ke narasumber terkait hal ini.

Assalamualaikum bu.. Saya Ifmellia dari Padang.

Izin bertanya terkait materi malam ini.

Apa saja yang menjdi kunci bagi penerbit agar tertarik untuk menerbitkan sebuah buku dari penulis? Apalagi dari penulis pemula, bukankah ada keraguan tersendiri dari pihak penerbit jika nanti bukunya tidaklah memenuhi kriteria buku yg harus diterbitkan atau memenuhi permintaan pasar? Mohon pencerahannya Pak

Pak Edi menjelaskan dengan sangat baik dan menimbulkan motivasi yang berbeda bagi saya. Beliau menjawab. “Banyak penulis yang menganggap dirinya masih pemula. Andrea Hirata yang sangat terkenal saat memasukkan naskah pertamanya ke penerbit pasti dihinggapi rasa minder yang sama rasakan dengan bapak ibu sekarang. Naskah Andrea Hirata juga ditolak di sana-sini oleh penerbit Mayor, Minor. Jika melihat histori Andrea Hirata, tidak ada data yang tersimpan yang dapat dipelajari CV nya saat awal menawarkan naskah. Nah bisa bapak ibu bayangkan jika ANdrea Hirata memutuskan untuk tetap menyimpan potongan-potongan tulisan Diarynya tersebut. Laskar pelangi tidak akan menjadi sejarah terbitan buku yang melampaui rekor jumlah terjual bukunya saat ini.

Jadi dapat bapak ibu berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan ANdrea Hirata Pra Laskar Pelang tidak ada jejak sama sekali, bagaimana penerbit dapat yakin kalau tulisan tersebut bisa meledak di pasaran. Memang buku best seller di Indonesia biasanya terjadi karena Blessing .. atau karunia... bukan karena By Design.. jadi kesempatan itu selalu ada.

Sepertinya, harus banyak membaca dan berbagi pengalaman dalam menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri dalam menghasilkan sebuah karya. Terkadang memang, kepercayaan diri itu naik turun, merasa tidak yakin akan kemampuan yang masih di bawah rata-rata. Akan tetapi, keinginan untuk menulis dan menghasilkan karya seperti orang yang sudah sukses dalam menulis dan menerbitkan buku, sangatlah ingin seperti mereka.

Kalimat bahagia malam ini sebagai motivasi, “jangan pernah lelah mencoba, mengulang, dan bermain kata agar menjadi karya, dan pastikan tulisan itu tak hanya mendunia dalam imajiinasi kata namun ia mendunia dalam kumpulan kertas yang bisa didekati pembaca”. Semoga kita bisa berkarya menerbitkan buku, minimal untuk mengabadikan tulisan kita sendiri. 

 

Sahabat bloger, semoga bermanfaat. Salam literasi

Komentar

  1. Wow, mantap sekali. Ayo semangat. Pasti naskah ibu akan terbit. Jalani prosesnya maka akan indah pada waktunya

    BalasHapus
  2. Resumenya bagus sekali, salam sukses, kita sama berjuang dlm grup ini

    BalasHapus
  3. Resume lengkap, menarik dan informatif. Ditulisnya juga dalam waktu yang cepat....keren...

    BalasHapus
  4. Mantap... Semangat sekali... Nomor one, sukses terus

    BalasHapus
  5. Wow resumenya lengkap informatif dan luar biasa gercepnya..

    BalasHapus
  6. Resumenya mantap dan lengkap, sangat menginspirasi dan yang past gercep sekali.

    BalasHapus
  7. Sdh oke, maaf usul saja agar membagi narasinya dalam bbrp poin, shg pembaca tidak jenuh membaca. Salam literasi.

    BalasHapus
  8. Keren Ibu, apa rahasianya biar bisa ngumpulin resume gercep gini ya Bu?

    BalasHapus
  9. Saya tertarik dg gayanya,,, tolong paragraf kedua kalimat awal bisa disambung,, sukses

    BalasHapus
  10. Saya sangat tertarik membacanya, namun ada salah satu tulisan yang isinya, "penerbit APTI mengutamakan kualitas, pertanyaanya apakah penerbit ANDI gratis dalam percetakan buku? "

    BalasHapus
  11. Gerak cepat, oke. Dihubungkan dengan pengalaman pribadi juga oke.

    BalasHapus
  12. isi ok. Sambil mencoba menata letak, spasi dan indent-nya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah