Tips Tulis dan terbit ala Bu Ditta

 RESUME 16


Olah dan sajikan. Dua kata yang pas dalam perumpamaan menulis. Suatu bahan makanan, jika diolah dengan baik sesuai dengan resep  dan cara pembuatan yang benar, maka ia akan disajikan menjadi bentuk makanan yang menarik dan enak. Begitupula dengan menulis, dalam menulis butuh trik dan tip serta belajar dari pengalaman-pengalamn penulis hebat tentang bagaimana menulis yang baik dan diminati pembaca. Semua diolah dengan proses yang tak mudah, ada prosedur yang harus jalani, tak semuanya instan. Jika kita mampu mengolah dengan baik, maka suatu karya akan mampu disajikan dalam bentuk buku yang menarik dan akan pasti ada pembaca/penikmat.

Mengutip perumpamaan tersebut, maka kumpulkan segenap kemauan, paksa sebongkah sifat rajinmu, dan niatkan dengan tulus kerjamu agar tersusun waktumu dalam mewujudkan karyamu.

Berbagi adalah salah satu cara ampuh untuk belajar. Kalimat ini pembuka diskusi belajar menulis malam ini dengan narasumber yang masih muda, cantik, dan penyuka tulisan fiksi. Dia adalah guru IPA dengan segudang prestasi, Ditta Widya Utami, S.Pd. mengajar di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Selain aktif di MGMP, penulis juga aktif di bidang literasi. Pada malam ini narasumber cantik ini akan memaparkan tentang menulis dan menerbitkan buku.

Bagaimana Memulai Menulis

Menulis suatu kesatuan yang rutin kita lakukan sebagai pendidik. Setiap hari, mungkin kita terbiasa menulis balasan chat di media social, menulis jurnal harian mengajar, menulis feedback untuk tugas siswa dan sebagainya.

Saat harus menulis buku atau blog sangatlah berbeda jauh dengan menulis chat atau status di sosmed. Kita akan mengalami berbagai kendala, mulai dari ide, mental, dan tata cara dalam menulis untuk menghasilkan tulisan yang bermanfaat.

Lalu, bagaimana cara mengatasi hal tersebut?

Ada beberapa tips ala bu Ditta yang bisa kita aplikasikan, yaitu :

  1. Ikut kelas menulis 
  2. Ikut komunitas menulis
  3. Ikut lomba menulis 
  4. Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita 
  5. Menulis apa saja yang kita suka 

Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari kelas menulis. Contohnya kelas menulis bersama Omjay ini. Selain mendapat ilmu, motivasi, tips dan trik menulis, terkadang kita pun mendapat kejutan tak terduga.

Banyak kejutan yang dialami narasumber dari menulis yaitu mendapat hadiah kejutan berupa buku dari PGRI karena salah satu resume yang telah bu Ditta buat.

Kemudian tulisan “Kisahku dan kurma muda”mengantarkan bu Ditta mendapat sepaket kurma ruthob dari KSGN dan PGRI.

Bu Ditta mencritakan hal menarik menurut saya saat beliau ikut menjadi binaan Omjay di Kelas Menulis Gelombang 7, Omjay rutin mengirim foto setiap hari untuk diubah menjadi tulisan. Foto ketoprak, gorengan, kucing, rempeyek, wah macem-macem! Pokoknya dari foto itu harus jadi tulisan minimal 3 paragraf. Seru dan sekaligus membuktikan bahwa memang benar apa saja yang ada di sekitar kita bisa kita ubah menjadi tulisan loh! Ini merupakan pembuktian yang nyata dan patut diamalkan oleh penulis pemula.

Harus menulis dimana?

Menulis bisa dimana aja, blog, buku, HP/Laptop, atau platform menulis online seperti wattpad dan storial. Bahkan media sosial pun bisa kita buat sebagai sarana untuk menulis. Menulis dimana saja yang penting rutin dan target, berapa tulisan yang harus dibuat dalam sehari, seminggu, sebulan, dan seterusnya.

Menulis buku solo atau kolaborasi?

Setelah menulis dan niatkan naik level yaitu dengan menerbitkan buku. Bisa melalui kumpulan tulisan kita di blog, jurnal harian, serta draft-draft yang ada di laptop atau hp bisa kita bukukan.

Ada beberapa hal yang membedakan saat kita menulis buku solo dan kolaborasi tentunya. Misal dari tema dan waktu untuk buku solo tentu kita bebas menentukan apa temanya dan kapan mau beresnya. Apakah seminggu, sebulan, menahun? Sedangkan jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema sesuai ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan. Biaya, jika buku kolaborasi tentu harganya lebih murah dari buku solo. Buku kolaborasi ada yang handle jika buku solo, semua harus diurus secara mandiri. 

Ini adalah buku solo pertama bu Ditta berisi kumpulan kisah yang terinspirasi dari anak didiknya.

Selain buku solo, bu ditta juga menerbitkan banyak buku karya bersama. Dan beliau juga aktif mengikuti berbagai komunitas menulis maupun komuniitas terkait bidang studi yang diampunya.

Sebagai penutup resume malam ini, kalimat bahagia dari bu Ditta, “Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki".

Sebutir pasir yang banyak dijumpa,

~ Ditta Widya Utami ~

 

Sahabat bloger, semoga bermanfaat. Salam literasi

Komentar

  1. Resune sibgkat tetapi mewakili materi malam ini. Semangat menulis...

    BalasHapus
  2. Wow kalimat-kalimat pembukanya dahsyat 👍🏻👍🏻👍🏻 terima kasih sudah membuat resumenya 😊🙏🏻

    BalasHapus
  3. Pembukanya mantap. Tapi semakin ke tengah kok rasanya malah menurun. Saya seperti membaca materi narasumber dengan hanya penyuntingan pada kata ganti 'saya' menjadi 'Bu Ditta', ya? Hmm ...

    BalasHapus
  4. Hadir untuk ikut belajar menulis seperti karya ibu.. semangat

    BalasHapus
  5. Boleh juga tuh. Ada satu yang jadi pemikiran saya, pada kalimat ini: Ini adalah buku solo pertama bu Ditta berisi kumpulan kisah yang terinspirasi dari anak didik saya.

    Di situ, "saya" artinya apa ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reward untuk mencintai dunia menulis

Semakin dibagi semakin tak terbatas

Kisah Perjalanan yang Berkah